KOMPASTV - Peta Koalisi di Pilpres 2024 semakin dinamis,Sejumlah Tokoh dan Kader NU mencoba untuk disandingkan dengan koalisi pendukung Capres sebagai Cawapres, banyaknya Suara NU yg berpengaruh dan potensial menjadi alasannya. Suara dari Nahdliyin jadi tumpuan harapan pemenangan di setiap konstestasi politik di Negeri ini.
Pada ajang pemilihan presiden, basis massa NU selalu jadi incaran. Para kandidat bacapres rajin mendatangi kantong-kantong suara NU. Walaupun pada kenyataannya, pada setiap ajang pemilihan umum, suara Nahdliyin menyebar ke mana-mana.
Misalkan PKB, partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu merupakan partai asli Nahdlatul Ulama. Namun dalam perolehan suara, PKB hanya memperoleh sekitar 13,57 juta suara (9,69 persen). Artinya, tidak semua Nahdliyin memilih PKB, karena mereka tersebar ke berbagai partai politik.
Dalam sebuah survei, tidak kurang dari 56,9% total penduduk Indonesia yang beragama Islam mengaku sebagai nahdliyin, terafiliasi dengan NU. Dikatakan yang mengklaim sebagai warga NU bisa 140 juta lebih.
Jadi, bayangkan betapa luar biasanya warga NU bisa menjadi faktor penentu kontestasi.
Lantas akan kemanakah suara dari Nahdliyin berlabuh di Pilpres 2024 mendatang?
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/443054/full-berebut-suara-nu-di-pilpres-2024-seberapa-berpengaruh-dua-arah